Penyakit jantung sangat luas ragamnya. Mulai dari kelainan bawaan irama jantung, kelainan dikatup, jantung bocor, atau gagal jantung. Dilaporkan bahwa penyakit jantung menjadi penyebab dari 5,6% kematian maternal di Amerika Serikat antara tahun 1987 – 1990. Di RS. Hasan Sadikin angka kematian ibu karena kelainan jantung pada tahun 1994 – 1998 sebesar 5,4 % ( 2 dari 37 kasus), sedang di RSCM pada tahun 2001 penyakit jantung menyebabkan 10,3% kematian ibu dan merupakan penyebab kematian terbanyak setelah preeklamsi/eklamsi dan perdarahan postpartum.
Oleh sebab itu, ibu dengan kelainan jantung terlebih dulu harus diperiksa untuk mengetahui jenis penyakit jantung yang dideritanya. Ini dilakukan dengan menilai kemampuan atau fungsi jantung dalam memompakan darah ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh dokter ahlinya.
Hemodinamik menggambarkan hubungan antara tekanan darah, curah jantung dan resistensi vaskuler. Curah jantung merupakan hasil perkalian stroke volume dan denyut jantung. Denyut jantung dan stroke volume meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Setelah 32 minggu, stroke volume menurun dan curah jantung sangat tergantung pada denyut jantung. Resistensi vaskuler menurun pada trimester pertama dan awal trimester kedua. Denyut jantung, tekanan darah dan curah jantung akan meningkat pada saat ada kontraksi uterus. Jadi tiga perubahan hemodinamik utama yang terjadi dalam masa kehamilan adalah : peningkatan curah jantung, peningkatan denyut jantung dan penurunan resistensi perifer.
Pada dasarnya, jantung masih bisa melakukan toleransi terhadap perubahan fisiologis saat kehamilan dengan pengenceran darah mencapai 30 persen volume. Toleransi inilah yang digunakan untuk menetapkan resiko yang diambil ibu dan janin. Dokter akan menentukan apakah kehamilan dapat diteruskan atau harus diakhiri untuk menyelamatkan ibu.
Pada dasarnya, jantung masih bisa melakukan toleransi terhadap perubahan fisiologis saat kehamilan dengan pengenceran darah mencapai 30 persen volume. Toleransi inilah yang digunakan untuk menetapkan resiko yang diambil ibu dan janin. Dokter akan menentukan apakah kehamilan dapat diteruskan atau harus diakhiri untuk menyelamatkan ibu.
Resikonya: Resiko yang ibu alami adalah mulai dari gangguan irama jantung, rasa sesak, resiko tromboemboli hingga gagal jantung. Sedangkan resiko pada janin yang dapat timbul adalah keguguran, gangguan pertumbuhan dalam rahim sampai dengan persalinan prematur.
Yang bisa Dilakukan:
- Kehamilan pada kondisi ini sebaiknya direncanakan dengan pendekatan tim, yaitu antara dokter kandungan, dokter jantung dan dokter keluarga.
- Selain itu juga diperlukan persiapan, termasuk pengaturan jenis obat yang optimal untuk mengontrol kondisi ibu tanpa harus mengganggu perkembangan janin.
- Pemeriksaan rutin juga harus dilakukan. Disarankan dirumah sakit besar dengan sarana yang lengkap untuk kehamilan dan penyakit jantungnya.
Sumber:
-Artoni F, Sedyawan J. Kelainan jantung pada kehamilan dan persalinan tahun 2001 di RSCM. In: Pertemuan Ilmiah Tahunan XIII POGI; 2002; Malang; 2002.
-Artoni F, Sedyawan J. Kelainan jantung pada kehamilan dan persalinan tahun 2001 di RSCM. In: Pertemuan Ilmiah Tahunan XIII POGI; 2002; Malang; 2002.
-Cunningham F, MacDonald P, Gant N, Leveno K, Gilstrap L, Hankins Gea. Cardiovascular diseases. In: Williams obstetrics. 21 st ed. New York: McGraw Hill; 2001.
-Majalah Kesehatan Keluarga. Dokter Kita. edisi 12-THNVII-Desember2012
0 Response to "Hamil dengan Penyakit Jantung"
Posting Komentar